BALIKPAPAN, KALIMANTAN TIMUR - Menjelang Ramadan, kebutuhan komoditas bahan makanan seperti daging sapi dipastikan tercukupi. Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan Kota Balikpapan akan mengawasi secara ekstra terhadap tingginya permintaan pasar saat Ramadan maupun Lebaran.
“Walaupun pasokan daging banyak berasal dari luar Balikpapan, kami berusaha agar permintaan masyarakat terpenuhi,” ujar Kepala Bidang (Kabid) Kehewanan dan Peternakan Dinas Pertanian Kelautan dan Perikanan kota Balikpapan Noorlenawati, kemarin. Ia menjelaskan, kebutuhan daging di Balikpapan dipenuhi dari sapi-sapi yang berasal Nusa Tenggara Barat (NTB), Gorontalo, dan Palu. Sedangkan daging beku dipasok dari Jakarta.
“Kebutuhan daging untuk masyarakat Balikpapan selama satu bulan sekitar 72 ton atau 900 ekor sapi. Sedangkan untuk daging sapi beku sekitar 40,57 ton,” kata Lena, sapaan akrabnya. “Dan biasanya kebutuhan daging bisa naik 30 persen saat menjelang Ramadan maupun Idulfitri.”
Kendati demikian, Lena mengungkapkan bahwa dalam pemenuhan kebutuhan daging sapi ini pihaknya menemui kendala. Yakni, kecilnya volume tempat untuk menampung sapi di Balikpapan. Saat ini, Rumah Pemotongan Hewan (RPH) di Jalan Soekarno-Hatta Km 5 hanya cukup menampung 150 ekor sapi. ”Akhirnya para pedagang menaruh sapinya di Samarinda untuk sementara waktu. Dan kami melakukan penampungan sebanyak dua kali dalam sepekan,” ujar dia.
Sementara itu, harga daging sapi di sejumlah pasar di Balikpapan belum menunjukkan perubahan. Harga daging sapi masih pada angka Rp 125 ribu per kilogram. Harga diperkirakan menembus Rp 150 ribu sampai Rp 200 ribu per kilogram seperti pada tahun lalu. Hal yang sama juga terjadi pada komoditas daging ayam. Kebutuhan daging ayam saat dua momen besar juga diprediksi meningkat.
“Jika pada hari biasa kebutuhan sebanyak 30 sampai 40 ribu ekor, maka pada bulan puasa dan Lebaran nanti biasa 50 ribu ekor ayam,” paparnya. Di lain hal, Lena mengungkapkan ada yang perlu khawatirkan oleh masyarakat saat menjelang Ramadan atau Lebaran, yakni masuknya daging ilegal di pasar. Hal ini pernah ditemukan DPKP pada 2014 lalu. Modus pelakunya, membeli daging sapi beku lalu menjualnya seharga daging segar. ”Untuk mengatasi hal tersebut kembali terjadi kami akan langsung terjun ke pasar-pasar untuk melakukan pengecekan,” pungkasnya.
Sumber Berita : http://www.kaltimpost.co.id/berita/detail/228098-stok-daging-sapi-mencukupi.html